Scalping adalah strategi yang dinamis dan memerlukan pembelajaran terus menerus. Scalper harus mampu beradaptasi dengan teknik perdagangan baru, perkembangan tren pasar, perubahan keadaan pasar, dan terus meningkatkan strategi mereka. Scalper juga harus mampu berfungsi dengan baik dalam tingkat stres yang tinggi dengan disiplin.
Tujuan utama dari strategi scalping adalah untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga kecil yang terjadi secara berulang-ulang dalam waktu singkat. Karena itulah, para scalper biasanya mencari peluang perdagangan dengan spread kecil dan melakukan banyak perdagangan dalam satu sesi perdagangan.
Bisa dikatakan bahwa strategi scalping ini cocok digunakan dalam kondisi pasar yang sangat volatil, di mana harga aset bergerak naik turun dengan cepat. Selain itu, strategi ini juga cocok untuk trader yang memiliki akses ke platform trading dengan eksekusi order yang cepat dan biaya transaksi yang rendah.
Meski demikian, strategi ini juga memiliki risiko dan tantangan tersendiri. Ada beberapa kelemahan dari strategi scalping yang bisa Anda jadikan pertimbangan.
- Membutuhkan Konsentrasi Tinggi
Scalping membutuhkan fokus dan konsentrasi yang sangat tinggi karena trader harus terus memantau pergerakan harga pasar secara real-time.