IDXChannel – Harga saham emiten Grup Bakrie PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) 7 persen per penutupan sesi I perdagangan Senin (22/8/2022). Dengan ini, saham BNBR sudah ARB 2 hari beruntun setelah keluar dari level gocap (Rp50/saham) pada 9 Agustus lalu.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BNBR ambles 6,92% ke Rp67/saham dengan nilai transaksi Rp2,59 miliar dan volume perdagangan 38,62 juta saham.
Ada antrean offer/ask tertinggi di harga Rp67/saham dengan volume jumbo 2.199.454 lot dan volume 1265 kali.
Pada Jumat pekan lalu (19/8), saham BNBR juga ditutup ARB 6,49%.
Alhasil, dalam dua perdagangan terakhir, saham ini merosot tajam 13,43%.
Sebelum turun, harga saham BNBR melesat sejak 9 Agustus, bangkit dari level gocap dan beberapa kali menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 10%. Batas ARA tersebut diberlakukan lantaran BNBR mendapatkan notasi X atawa sedang dalam pemantauan khusus bursa.
Kendati demikian, dalam sepekan saham BNBR masih melesat 13,56% dan dalam sebulan melonjak 34,00%.
Sebelumnya, sejak 14 September 2018, saham BNBR ‘tertidur’ di level gocap. Selanjutnya, saham BNBR juga bergerak mendatar atau tumbuh 0 persen hingga berakhir pada 25 Juli 2022, dimana saham emiten ini mulai naik perlahan di level Rp52/saham.
Adapun saham emiten ini pernah berada di masa kejayaannya yakni tembus hingga Rp6.784/saham pada 15 Februari 2008 silam.
Sebelum menjadi saham datar, harga saham BNBR sempat berada di level Rp500/saham pada perdagangan 25 Mei 2018, kendati demikian sahamnya langsung ambles menjadi Rp70/saham di 7 Juni 2018.
Informasi saja, BNBR merupakan emiten yang bergerak di bidang konsultasi, jasa, konstruksi, manufaktur, dan infrastruktur baik secara langsung maupun anak usahanya.
BNBR Bangkit, Investor Asing Lego Saham
Ketika saham BNBR dalam tren kenaikan pada minggu lalu, pemegang saham perusahaan yang berbasis di Kepulauan Cayman, Daley Capital Limited, melego 200 juta saham pada 18 Agustus 2022.
Akibatnya, kepemilikan Daley Capital menyusut menjadi 2.048.748.461 saham atau setara dengan 9,68% dari sebelumnya 10,63%.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sendiri tidak memberikan rincian harga penjualan oleh Daley tersebut. Namun, apabila menggunakan asumsi harga penutupan saham BNBR pada 18 Agustus di angka Rp77/saham, dana yang bisa diraup Daley sebesar Rp15,40 miliar.
Informasi saja, Daley Capital adalah kreditur BNBR yang memperoleh kepemilikan saham lewat program restrukturisasi utang pada 2017 lalu.
Mengacu pada catatan laporan keuangan per 30 Juni 2022, pada 15 Maret 2017, BNBR memperoleh fasilitas pinjaman dari Daley Capital yang terdiri dari, pertama, USD4,5 juta yang diselesaikan melalui konversi pinjaman menjadi saham perusahaan dengan harga saham Rp50/saham.