sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sebelum ARB Dua Hari Beruntun, Investor Asing Ini Diam-diam Jual Saham BNBR

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
22/08/2022 14:20 WIB
Dengan ini, saham BNBR sudah ARB 2 hari beruntun setelah keluar dari level gocap (Rp50/saham) pada 9 Agustus lalu.
Sebelum ARB Dua Hari Beruntun, Investor Asing Ini Diam-diam Jual Saham BNBR. (Foto: MNC Media)
Sebelum ARB Dua Hari Beruntun, Investor Asing Ini Diam-diam Jual Saham BNBR. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Harga saham emiten Grup Bakrie PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) anjlok hingga batas auto rejection bawah (ARB) 7 persen per penutupan sesi I perdagangan Senin (22/8/2022). Dengan ini, saham BNBR sudah ARB 2 hari beruntun setelah keluar dari level gocap (Rp50/saham) pada 9 Agustus lalu.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BNBR ambles 6,92% ke Rp67/saham dengan nilai transaksi Rp2,59 miliar dan volume perdagangan 38,62 juta saham.

Ada antrean offer/ask tertinggi di harga Rp67/saham dengan volume jumbo 2.199.454 lot dan volume 1265 kali.

Pada Jumat pekan lalu (19/8), saham BNBR juga ditutup ARB 6,49%.

Alhasil, dalam dua perdagangan terakhir, saham ini merosot tajam 13,43%.

Sebelum turun, harga saham BNBR melesat sejak 9 Agustus, bangkit dari level gocap dan beberapa kali menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 10%. Batas ARA tersebut diberlakukan lantaran BNBR mendapatkan notasi X atawa sedang dalam pemantauan khusus bursa.

Kendati demikian, dalam sepekan saham BNBR masih melesat 13,56% dan dalam sebulan melonjak 34,00%.

Sebelumnya, sejak 14 September 2018, saham BNBR ‘tertidur’ di level gocap. Selanjutnya, saham BNBR juga bergerak mendatar atau tumbuh 0 persen hingga berakhir pada 25 Juli 2022, dimana saham emiten ini mulai naik perlahan di level Rp52/saham.

Adapun saham emiten ini pernah berada di masa kejayaannya yakni tembus hingga Rp6.784/saham pada 15 Februari 2008 silam.

Sebelum menjadi saham datar, harga saham BNBR sempat berada di level Rp500/saham pada perdagangan 25 Mei 2018, kendati demikian sahamnya langsung ambles menjadi Rp70/saham di 7 Juni 2018.

Informasi saja, BNBR merupakan emiten yang bergerak di bidang konsultasi, jasa, konstruksi, manufaktur, dan infrastruktur baik secara langsung maupun anak usahanya.

BNBR Bangkit, Investor Asing Lego Saham

Ketika saham BNBR dalam tren kenaikan pada minggu lalu, pemegang saham perusahaan yang berbasis di Kepulauan Cayman, Daley Capital Limited, melego 200 juta saham pada 18 Agustus 2022.

Akibatnya, kepemilikan Daley Capital menyusut menjadi 2.048.748.461 saham atau setara dengan 9,68% dari sebelumnya 10,63%.

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sendiri tidak memberikan rincian harga penjualan oleh Daley tersebut. Namun, apabila menggunakan asumsi harga penutupan saham BNBR pada 18 Agustus di angka Rp77/saham, dana yang bisa diraup Daley sebesar Rp15,40 miliar.

Informasi saja, Daley Capital adalah kreditur BNBR yang memperoleh kepemilikan saham lewat program restrukturisasi utang pada 2017 lalu.

Mengacu pada catatan laporan keuangan per 30 Juni 2022, pada 15 Maret 2017, BNBR memperoleh fasilitas pinjaman dari Daley Capital yang terdiri dari, pertama, USD4,5 juta yang diselesaikan melalui konversi pinjaman menjadi saham perusahaan dengan harga saham Rp50/saham.

Kedua, sebesar USD0,8 juta yang diselesaikan melalui pembayaran tunai dalam satu  tahun.

Kemudian, pada 12 Juli 2017, perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) untuk konversi utang menjadi saham BNBR seri D.

Selanjutnya, pada 15 Desember 2017, perseroan kembali  memperoleh fasilitas pinjaman Daley. Rinciannya, senilai USD6,7 juta yang diselesaikan melalui konversi pinjaman menjadi saham perusahaan dengan harga saham Rp50/saham; dan sebesar USD1,2 juta yang diselesaikan melalui pembayaran tunai dalam satu tahun.

Tidak hanya itu, masih pada 15 Desember 2017, Bakrie & Brothers juga memperoleh fasilitas pinjaman tambahan dari Daley senilai USD7,9 juta yang digunakan untuk penyelesaian pinjaman kepada Credit Suisse.

“Fasilitas ini jatuh tempo di dalam satu tahun. Fasilitas tersebut USD6,7 juta akan dibayar dengan saham dan sisanya akan dibayar tunai,” kata manajemen dalam catatan laporan keuangan semester I 2022, dikutip IDXChannel, Senin (22/8).

Lebih lanjut, pada 21 November 2018, perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari RUSLB untuk menerbitkan saham untuk konversi pinjaman menjadi saham Perusahaan seri C.

Adapun, pada tanggal 30 Juni 2022, saldo pinjaman ini sebesar USD1,0 juta  atau setara dengan Rp14,8 miliar.

Asal tahu saja, selain Daley, Fountain City Investment Ltd yang berbasis di Kepulauan Marshall menggenggam 5,14% saham BNBR. Di samping itu, PT Biofuel Indo Sumatra mempunyai 12,56% saham perusahaan.

Biofuel Indo Sumatra juga menjadi pemegang saham emiten Grup Bakrie lainnya, seperti di PT Bakrie Telecom (BTEL) sebesar 5,38%, PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) sebesar 6,12%.

Hingga 8 Oktober 2021, Biofuel Indo juga sempat tercatat di data kepemilikan saham di atas 5% untuk emiten PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Kala itu, Biofuel masih mencatatkan kepemilikan 6,95%. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement