IDXChannel - Sejarah saham BBKP (PT Bank KB Bukopin Tbk), dimulai pada tanggal 10 Juli 2006 saat seluruh saham BBKP dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam perkembangannya, Bank Bukopin telah melakukan penggabungan usaha dengan beberapa bank umum koperasi.
Sekadar diketahui, PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) dan anak perusahaan mencatatkan rugi bersih konsolidasi tahun berjalan sebesar Rp1,32 triliun pada kuartal pertama tahun 2022. Kerugian meningkat 688% year-on-year pada 2021, menjadi Rp167,1 miliar. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis KB Bukopin, Kamis 28 April 2022 pendapatan bunga turun 7% yoy.
Kemudian, pada tanggal 2 Januari 1990, Rapat Anggota Bank Umum Korporasi Indonesia memutuskan untuk mengubah nama bank tersebut menjadi Bank Bukopin. Penerima manfaat utama dari Bank KB Bukopin Tbk adalah Yoon Jong Kyoo, CEO KB Financial Group, dan KB Financial Group adalah pemegang saham yang dimiliki sepenuhnya oleh Kookmin Bank. Ini adalah pemegang saham mayoritas perusahaan.
Menurut anggaran dasar perusahaan, bidang kegiatan BBKP adalah jasa perbankan. Kegiatan usaha BBKP meliputi tiga layanan utama: pinjaman, dana, dan produk/layanan yang menghasilkan pendapatan Fee Based Income (FBI).
Kredit perdagangan dibagi menjadi segmen ritel dan konsumer dan komersial oleh UMKM. Bisnis Dana mencakup segmen ritel dan komersial. Produk/layanan yang membentuk FBI dilakukan oleh unit bisnis ritel, perbankan internasional, uang tunai, kartu kredit, dan unit layanan/operasi.
Bank KB Bukopin memiliki 43 kantor cabang, 310 cabang afiliasi dan kantor fungsional. PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) dan anak perusahaan mencatatkan rugi bersih konsolidasi tahun berjalan sebesar Rp1,32 triliun pada kuartal pertama tahun 2022.
Kerugian meningkat 688% year-on-year pada 2021, menjadi Rp167,1 miliar. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis KB Bukopin, Kamis 28 April 2022 pendapatan bunga turun 7% yoy. Dengan pengurangan ini, pendapatan bunga yang diperoleh KB Bukopin menjadi Rp1,01 triliun untuk tiga bulan pertama 2022, dibandingkan Rp1,08 triliun untuk periode yang sama tahun 2021. Pada saat yang sama, beban bunga juga berkisar antara Rp903,4 miliar hingga Rp692,23 miliar.
Ini berarti beban bunga turun 23% yoy. Alhasil, pendapatan bunga bersih yang diperoleh KB Bukopin meningkat 77% year-on-year, dari Rp182,01 miliar menjadi Rp322,57 miliar.
Selain itu, kredit yang disalurkan KB Bukopin turun 6% dari Rp55,89 triliun menjadi Rp52,40 triliun. Adapun untuk pembiayaan syariah, penyalurannya naik 23 persen yoy dari Rp3,81 triliun menjadi Rp4,69 triliun pada 31 Maret 2022. Sejak itu, total aset yang dimiliki oleh emiten bersandi BBKP itu meningkat dari Rp80,80 triliun menjadi Rp81,03 triliun. (SNP)