"Kondisi yang suram, baik bagi konsumen dan juga pengecer. Namun industri tetap akan mencoba bertahan melalui beberapa cara, seperti diskon untuk kelompok rentan, memperluas rentang nilai, menetapkan harga kebutuhan pokok, dan menaikkan gaji untuk karyawan,” ujar Kepala eksekutif BRC, Helen Dickinson, sebagaimana dilansir Sky News, Kamis (1/9/2022).
Menurut Dickinson, Perdana Menteri baru akan memiliki kesempatan untuk meringankan beberapa beban biaya yang ditanggung oleh pengecer, seperti melalui kenaikan tarif bisnis yang akan datang, demi membantu para pengecer agar dapat berbuat lebih banyak.
Data awal bulan menunjukkan pekerja telah mengalami rekor penurunan upah. Hal ini mendorong jutaan pegawai sektor publik untuk memilih apa yang bisa menjadi gelombang aksi pemogokan terbesar sejak tahun 1970-an.
“Inflasi terus meningkat dan pembeli sudah berhati-hati tentang berapa banyak yang mereka belanjakan untuk bahan makanan, dengan penurunan volume penjualan di supermarket dalam beberapa bulan terakhir,” ujar Kepala Pengecer dan Wawasan Bisnis di NielsenIQ, Mike Watkins, dalam laporan yang sama. (TSA)
Penulis: Nur Pahdilah