Di sektor otomotif, RHB Sekuritas memilih PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) sebagai pilihan utama.
“Kami memperkirakan laba bersih di kuartal I-2023 terus menguat hingga semester II-2023, seiring produsen mobil yang diuntungkan dari peningkatan belanja konsumen hingga kenaikan upah minimum nasional yang mendorong belanja konsumen,” tulis riset tersebut.
Selain itu, pada kuartal II-2023, profit margin diprediksi bakal meningkat sejalan dengan pergerakan rupiah terhadap USD yang menguat rata-rata Rp15.090/USD pada April hingga pertengahan Mei.
Selanjutnya, di sektor semen, RHB Sekuritas memilih PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) seiring dengan volume penjualan yang naik 3,70 persen year on year (yoy) mengungguli pasar berkat kontribusi pabrik Bosowa Maros yang mulai beroperasi.
“Harga batu bara yang menurun disertai dengan penurunan biaya bahan bakar hingga biaya listrik dapat menguntungkan perusahaan ini,” tulis RHB Sekuritas.
Terakhir, di sektor tambang logam, RHB Sekuritas memilih PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebagai pilihan teratas.
Menurut RHB Sekuritas, INCO mencatatkan pertumbuhan output yang lebih kuat dan permintaan bijih nikel yang relatif stabil.
Meskipun komoditas nikel sedang downtrend, RHB Sekuritas menilai harga nikel saat ini cenderung stabil.
“Sejumlah perusahaan tambang logam terlibat dengan pengembangan nikel untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan meningkatkan jumlah pabrik untuk industri baja yang dapat membuahkan hasil di tahun-tahun mendatang,” kata RHB Sekurtas.
Kinerja Saham Menghijau
Selain punya potensi menarik, saham-saham di atas juga memiliki kinerja yang melesat sepanjang year to date (YTD).
Melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (22/5), saham AUTO melejit hingga 41,10 persen, disusul saham induknya, ASII yang terkerek hingga 15,79 persen. Sedangkan, saham INTP juga menguat 4,04 persen sepanjang 2023. (Lihat grafik di bawah ini.)
Berbeda nasib dengan saham-saham di atas, saham INCO justru merosot pada periode ini. BEI mencatat, sepanjang 2023, saham INCO merosot hingga 10,56 persen.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.