Sementara itu, lanjutnya, laba bersih FILM turun drastis. Pada kuartal 1 tahun ini labanya Rp1,6 miliar, sementara pada periode yang sama tahun lalu menembus Rp11,5 miliar. "Turunnya bahkan hampir mencapai Rp10 miliar," tambahnya.
Menurutnya penurunan laba ini dipengaruhi oleh biaya promosi yang membengkak. Tahun lalu perseroan mencatatkan biaya promosi hanya Rp800 juta, namun di tahun ini kian besar menjadi Rp8 miliar.
Oleh sebab itu menurutnya saham FILM baiknya dikoleksi untuk jangka pendek. Jika memang pelaku pasar ingin mengoleksinya dalam waktu yang lama maka keputusan tersebut perlu dipikirkan secara matang, apalagi harga saham FILM saat ini sedang mahal.
(DES)