Pada awal September, Matahari membuka 100 persen gerainya dan terus mengalami pemulihan positif dari minggu ke minggu. Hal ini berlanjut pada bulan Oktober dengan pemulihan mencapai lebih dari 70 persen dibandingkan dengan 2019.
Untuk membantu pemegang saham memperoleh visibilitas yang lebih baik atas pendapatan, Manajemen memberikan panduan pandangan. Matahari akan membuka dua gerai baru pada bulan Desember di Cianjur, Jawa Barat dan Batam, Kepulauan Riau, serta menargetkan untuk membuka sepuluh gerai baru lagi pada tahun 2022.
Inisiatif baru barang dagangan membuahkan hasil, dengan peningkatan kecepatan penjualan, produktivitas, dan marjin kotor. "Matahari ditargetkan menghasilkan EBITDA Rp 1 triliun untuk 2021 dengan kas bersih positif, dan pinjaman bank nihil. Perseroan memproyeksikan EBITDA 2022 sebesar Rp 1,8 triliun," paparnya.
Dengan demikian, Dewan Komisaris merevisi kebijakan dividen, dengan menetapkan rasio pembayaran adalah 50 persen atau lebih dari laba bersih untuk dibagikan dalam bentuk dividen interim bersamaan dengan pengumuman hasil Triwulan III dan dividen final.
Dengan visibilitas pemulihan yang lebih jelas serta neraca dan arus kas yang kuat, Perseroan berencana untuk membagikan dividen interim sebesar Rp100 per saham pada 2 Desember 2021, dan mengusulkan dividen final dengan jumlah yang sama. Ke depan, Manajemen merekomendasikan jumlah yang sama untuk dividen interim dan final.