IDXChannel – Renault mengumumkan bakal mengalami kerugian non-tunai sebesar 9,5 miliar euro (sekitar Rp180,4 triliun) pada paruh pertama 2025. Hal ini disebabkan oleh perubahan metode akuntansi atas investasinya di Nissan Motor.
Pernyataan resmi ini disampaikan Renault pada Selasa (1/7/2025) sebagaiman dilansir dari Yahoo Finance. Renault, yang memegang 35,7 persen saham di Nissan, menyebut kerugian tersebut bersifat akuntansi dan tidak akan memengaruhi arus kas perusahaan.
Perubahan utama terletak pada bagaimana nilai investasi dicatat yang akan dicerminkan langsung dalam ekuitas berdasarkan pergerakan harga saham Nissan, bukan lagi melalui laba bersih seperti sebelumnya.
Meskipun angka kerugiannya cukup signifikan, Renault memastikan perubahan ini tidak akan berdampak pada kebijakan pembagian dividen kepada para pemegang saham. Artinya, meski mencatat kerugian secara teknis, posisi keuangan perusahaan tetap stabil dari sisi distribusi keuntungan kepada investor.
Langkah ini muncul di tengah upaya Renault dan Nissan untuk menyegarkan kembali kemitraan jangka panjang yang sempat tegang. Kedua perusahaan pada awal tahun ini telah mencapai kesepakatan untuk melonggarkan struktur aliansi, termasuk pengurangan ketergantungan silang, guna mendukung fleksibilitas dan pemulihan masing-masing.