Bagi Nissan, restrukturisasi ini datang di saat krusial, mengingat perusahaan sedang menghadapi tekanan keuangan dan kinerja operasional yang menurun. Renault tampaknya memberikan ruang yang lebih besar bagi Nissan untuk melakukan transformasi, termasuk dalam upaya memangkas biaya dan menyusun strategi produk baru.
Di sisi lain, perubahan metode pencatatan ini juga mencerminkan konsolidasi hubungan yang lebih terbuka antara kedua belah pihak, di mana Renault kini menyesuaikan pendekatannya dalam mengelola eksposurnya terhadap risiko pasar atas kinerja Nissan di bursa saham.
Keputusan Renault ini dinilai pasar sebagai langkah akuntansi yang realistis dalam menghadapi dinamika hubungan lintas perusahaan dan fluktuasi valuasi saham mitra, tanpa mengorbankan kepercayaan investor maupun prospek jangka panjang grup otomotif asal Prancis tersebut.
(Ibnu Hariyanto)