IDXChannel - PT SMR Utama Tbk (SMRU) masih membukukan kinerja negatif hingga kuartal III-2025, meski tekanan kerugian mulai menunjukkan perbaikan.
Emiten jasa pertambangan tersebut mencatat rugi bersih sebesar Rp39,7 miliar, membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan kerugian Rp61,1 miliar.
Dengan capaian tersebut, rugi bersih per saham SMRU tercatat setara Rp3,17 per saham. Selain tekanan kinerja, saham SMRU juga berpotensi delisting.
Saham perseroan telah dikenakan penghentian sementara perdagangan (suspensi) selama lebih dari enam bulan, sejak 23 Januari 2020.
Sekretaris Perusahaan SMRU, Arief Novaldi menjelaskan, melemahnya kinerja operasional disebabkan belum optimalnya utilisasi alat berat milik entitas anak, PT Ricobana Abadi (RBA).