IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih dominan bergerak di zona merah atau anomali dibandingkan beberapa bursa Asia dan global yang mengalami penguatan.
Hal tersebut disinyalir terdampak atas plafon utang Amerika Serikat (AS) meskipun sifatnya masih sementara. Technical Analyst MNC Sekuritas T Herditya Wicaksana melihat pergerakan IHSG saat ini sudah menembus level supportnya yang pihaknya perkirakan di area 6.656.
"Koreksi dari IHSG ini juga ditengah penguatan bursa global dan Asia yang bergerak menguat di tengah adanya sentimen kemajuan terkait pembahasan plafon utang dimana pemerintahan AS sendiri sepakat untuk meningkatkan batas utang menjadi sebesar USD31,4 triliun selama dua tahun," jelas Didi dalam IDX 2nd Session Closing Market, Senin (29/5/2023).
MNC Sekuritas juga melihat indeks Nasdaq terdorong dari penguatan emiten-emiten teknologi terkait dengan AI atau kecerdasan buatan. Namun demikian, lanjut Didi, di Indonesia sendiri masih tertekan oleh pergerakan dari emiten-emiten IDX Energy.
"Kalau kita lihat meskipun kemarin harga minyak mentah itu melonjak atau naik, namun kita cermati dari harga komoditas batu bara global masih terkoreksi yang diperkirakan menuju level USD136-USD138," kata dia.