IDXChannel – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mencatatkan, sekitar 30% emiten yang listing di BEI telah mengumumkan kinerja keuangan untuk semester I-2021. Secara tahunan mayoritas perusahaan mencatatkan hasil yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, mengingat pada kuartal II-2020, kinerja mayoritas perusahaan tercatat di bursa mengalamI penurunan dikarenakan terdampak pandemi Covid-19.
Berdasarkan keterangan Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Kamis (5/8/2021), emiten di sektor perbankan, semen, dan ritel membukukan kinerja yang sesuai ekspektasi. Sementara emiten di industri kesehatan, terutama rumah sakit dan lab, mencatatkan hasil yang lebih baik dari ekspektasi.
“Sebaliknya, beberapa perusahaan di sektor barang konsumsi noncyclical, seperti UNVR, GGRM, HMSP, dan JPFA membukukan kinerja di bawah konsensus pelaku pasar, yang kemudian membuat sahamnya dilanda aksi jual dan menjadi pemberat indeks,” ujar Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina paparannya secara virtual, Kamis (5/8/2021).
Penilaian itu didasari kondisi makro ekonomi, di mana pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 negara-negara ekonomi maju secara umum terus melanjutkan akselerasi pertumbuhan. Amerika Serikat (AS) tumbuh 12,2%, Inggris tumbuh 22,5%, Jerman tumbuh 9,2%, Jepang tumbuh 7,3%, dan Korea Selatan tumbuh 5,9%.
Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat menjadi 7,9% mengingat sebelumnya terakselerasi 18,3% pada kuartal I-2021. Dari dalam negeri, kinerja inflasi Indonesia masih cukup terkendali.
Beberapa indikatornya adalah indeks keyakinan konsumen (IKK) yang masih terus pulih, penjualan ritel masih positif, neraca perdagangan selama 14 bulan mencetak surplus berturutturut, posisi cadangan devisa yang masih baik, yang juga didukung stabilitas nilai tukar rupiah. Kepercayaan investor terhadap pemulihan ekonomi juga masih positif, yang ditandai oleh angka pertumbuhan FDI sangat positif pada kuartal II-2021.
Hal tersebut jelas membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di jalur yang tepat (on the right track) dengan membentuk kurva V- shape (atau berbalik dari penurunan menjadi menguat dengan cepat) bahkan untuk proyeksi ekonomi kuartal II-2021, sehingga potensi Indonesia meninggalkan periode resesi sangatlah besar. (NDA)