“Faktor ekonomi, regulasi, serta arus wisatawan sangat memengaruhi pasar bir secara keseluruhan,” kata Webster.
Untuk mengejar target pertumbuhan tersebut, Delta Djakarta menyiapkan strategi ekspansi dengan memperluas jangkauan distribusi dengan menambah jumlah distributor di berbagai daerah di Indonesia.
Di sisi produk, perseroan akan memaksimalkan portofolio merek yang dimiliki. Saat ini, Delta Djakarta memiliki 10 merek bir yang menjangkau berbagai segmen konsumen, mulai dari premium, mainstream, hingga ekonomis. Portofolio tersebut juga mencakup bir hitam, bir dengan rasa manis, wheat beer, dan varian lainnya.
“Kami yakin kombinasi ekspansi distribusi dan optimalisasi portofolio merek akan mendorong peningkatan kinerja penjualan pada 2026,” ujar Webster.
Dari sisi imbal hasil kepada pemegang saham, Delta Djakarta menegaskan kebijakan dividen tetap mempertimbangkan kondisi keuangan perseroan, kinerja pendapatan, rencana pendanaan investasi baru, kecukupan cadangan dana, serta kebutuhan modal kerja ke depan.