Sedangkan Amazon (AMZN) dengan saham yang berada pada level USD138,41 ini telah membukukan pendapatan sebesar USD134,38 miliar, atau setara dengan Rp2.046,76 triliun. Dengan hasil tersebut, perusahaan milik Jeff Bezos ini mencatatkan laba USD6,75 miliar, yang setara dengan Rp102,81 triliun.
Perolehan yang diraih oleh perusahaan-perusahaan teknologi tersebut membuat Nasdaq berteger di level 13.644,85 pada penutupan perdagangan Jumat (11/08/2023) kemarin. Nilai ini melejit jauh lebih tinggi selama masa pandemi Covid-19 lalu.
Bagaimana dengan Indonesia?
Sejak meluncur ke bursa pertama kali, sejumlah saham teknologi di Indonesia rata-rata menjadi pemberat bagi indeks harga saham gabungan (IHSG). Mayoritas saham tersebut justru jatuh tidak lama setelah menggelar initial public offering, atau penawaran perdana saham (IPO).
Sebagai contoh, perusahaan pertama yang meluncur ke bursa efek adalah PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Saat IPO, perseroan menawarkan harga senilai Rp850, dengan melemparkan 25,76 miliar saham kepada publik.
Meski sempat menembus level 1.110 setelah IPO, namun hal itu tidak bertahan. BUKA terus terpuruk, bahkan pada akhir perdagangan Jumat (11/08/2023) kemarin berada di level 228.