IDXChannel - Produsen makanan, PT Siantar Top Tbk (STTP), mengestimasi penjualan akan mengalami kontraksi sebesar 3 persen sampai akhir 2023. Hal itu dipengaruhi pelemahan konsumsi masyarakat pada paruh kedua tahun ini.
Hal itu pun berdampak terhadap penjualan perseroan yang sebagian besar berada di segmen ritel.“Hingga September penjualan perseroan hanya naik tipis. Di semester II ini daya beli masyarakat yang lemah ikut mempengaruhi penjualan, “ kata manajemen dalam Public Expose, dikutip Rabu (20/12/2023).
Meski begitu, optimisme tetap terbuka pada 2024. Perseroan menyambut positif momentum Pemilu, seiring upaya dalam mempersiapkan distributor baru di pasar domestik hingga mancenegara.
Jaringan multi distributor nasional juga diperluas sembari melakukan inovasi produk, serta pengendalian biaya sehingga tercipta efisiensi beban produksi.
“Perseroan melakukan width and depth distribusi dengan melakukan konsep spreading coverage area dan penetrasi, melakukan pengendalian biaya dengan efisiensi dan integrated value chain,” paparnya.
Mengacu laporan keuangan hingga kuartal III-2023, penjualan STTP mencetak Rp3,62 triliun, atau naik 1,34% year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya senilai Rp3,57 triliun.
Beban pokok tampak mampu dipangkas, meski penjualan meningkat. Gross profit margin (GPM) berada di level 29,38%, dengan margin operasional (OPM) sebesar 20,19%.
Sementara itu, laba bersih per September 2023 mencapai Rp686 miliar, naik signifikan 63,49% yoy dari periode sama tahun lalu senilai Rp419 miliar. Earnings per share (EPS) berada di level Rp523,32 per saham.
(FRI)