Perseroan tahun ini memproyeksikan okupansi bakal mencapai 48,5%--49%. Menurutnya, target okupansi ini masih di atas dari industri hotel bintang 5 yang hanya memiliki okupansi 45%. Adapun strategi yang dilakukan perseroan untuk mencapai pendapatan yang ditetapkan yakni mendukung MICE (meeting, insentive travel, convention, exhibition).
Christofer mengungkapkan, perseroan juga akan menggunakan jasa manajemen dari Marriot International Inc. untuk meningkatkan okupansi hotel.
The Hermitage juga menerapkan revenue optimalization strategy dalam kegiatan operasional sehingga dapat mencapai profitabilitas yang optimal. Perseroan juga akan mengoptimalkan layanan pemesanan hotel berbasis internet dan juga memberikan promosi secara digital untuk meningkatkan daya tarik. (*)