Selain ditopang oleh membaiknya surplus neraca perdagangan, penguatan IHSG juga ditopang oleh sentimen kebijakan pemerintah China. China akan mendorong sektor swasta dalam perekonomiannya.
Namun pasar saham di China merespons datar dengan bergerak sideways di zona hijau.
Sementara itu, nilai tukar rupiah juga ditutup menguat di level Rp16.210 per USD.
"Penguatan rupiah juga bisa menjadi katalis bagi penguatan IHSG. Meskipun rupiah tidak sekuat IHSG pada perdagangan hari ini, dan investor asing di pasar reguler justru membukukan transaksi jual bersih sebanyak Rp585 miliar," ujar Gunawan.
Setelah data neraca dagang yang menguntungkan pasar keuangan dalam negeri, pelaku pasar selanjutnya menanti agenda ekonomi lain, seperti keputusan bunga acuan Bank Indonesia (BI), ditambah dengan rencana pidato Presiden AS.