IDXChannel – BUMI (Bumi Resources Tbk) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan Indonesia.
Perusahaan ini bahkan menjadi produsen batu bara termal terbesar di Indonesia saat ini dan sempat masuk ke jajaran Forbes 2000 pada 2012 lalu, dengan menempati posisi ke 1898. Perusahaan yang berdiri sejak 1973 ini sudah melantai di bursa sejak 30 Juli 1990 dengan saham penawaran sebanyak 10.000.000.
Siapa Pemilik BUMI (BUMI Resources Tbk)
PT Bumi Resources Tbk dikenal sebagai sebuah perusahaan yang memiliki banyak anak perusahaan yang bergerak di beberapa sektor utama, yaitu pertambangan batu bara, minyak dan gas, serta emas. Sebenarnya, siapa pemilik BUMI (Bumi Resource Tbk) yang sahamnya cukup dilirik oleh para investor tersebut?
Mayoritas saham dari PT Bumi Resources Tbk dimiliki oleh Bakrie Group, sebuah kelompok usaha yang didirikan oleh Achmad Bakrie pada 1942. Awalnya, Bakrie Group hanya memiliki 25% saham dari PT Bumi Resources Tbk pada 1997.
Di awal pendiriannya, BUMI muncul dengan nama PT Bumi Modern dan merupakan pengelola dari Hotel Bumi Hyatt Surabaya, sebuah hotel bintang lima pertama di Jawa Timur. Awalnya, Bumi Modern berada di bawah naungan perusahaan asuransi Bumiputera 1912 dan Peter Sondakh yang merupakan pendiri dari Rajawali Corpora.
Pada 1990, Bumiputera memutuskan untuk membawa perusahaan Bumi Modern untuk melantai di Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta dengan melepas 10 juta sahamnya. Setelah mendapatkan pendanaan, perusahaan ini lalu melakukan ekspansi usaha dengan memperluas kamar dan pembangunan gedung tujuh lantai bernama Graha Bumi Modern.
Namun, dalam perjalanannya, perusahaan ini mulai tertekan karena mulai muncul hotel-hotel mewah di Surabaya dan sempat mengalami kerugian pada 1994. Hal ini menarik perhatian dari beberapa perusahaan yang ingin mengakuisisi Bumi Modern.
Bakrie Grup dengan Bumiputera sudah menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi sebesar 25% sahamnya dengan harga Rp27,8 miliar. Akhirnya, Bakrie Group memenangkan tender offer dan sahamnya menjadi sebesar 58,15%, lalu naik lagi menjadi 58,9%.