IDXChannel—Siapa pemilik saham GGRM? PT Gudang Garam Tbk (GGRM) adalah perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumen primer, dengan bisnis utama di produksi rokok. GGRM adalah salah satu produsen hasil tembakau terbesar di Indonesia.
Melansir laman resmi Gudang Garam (23/9/2025), perusahaan ini mulai beroperasi pada 1958 sebagai industri rokok rumahan di Kediri, didirikan oleh Surya Wonowidjojo. Jenis rokok yang pertama kali diproduksi saat itu adalah SKL (kretek klobot) dan SKT (kretek tangan).
Pada 1969 GGRM berkembang dari industri rumahan menjadi firma, beberapa tahun sebelumnya perseroan membuka cabang di Gurah dan dua unit produksi baru. Lalu pada 1971 Gudang Garam kembali berkembang menjadi perseroan terbatas.
Perseroan mulai menggunakan mesin untuk memproduksi kretek pada 1979, sepanjang periode 1980-an Gudang Garam sudah mampu memproduksi 1 juta batang per hari. Kemudian GGRM mencatatkan sahamnya di bursa efek secara perdana pada 1990.
Saat ini perseroan memiliki beberapa anak usaha yang bergerak di bidang perdagangan (distribusi rokok), transportasi, konstruksi dan aktivitas jalan tol, pengusahaan pariwisata, dan sebagainya.
Namun industri rokok tetap menjadi bisnis utama Gudang Garam. Lalu siapakah pemilik saham GGRM saat ini? Melansir laman resmi Bursa Efek Indonesia, berikut ini adalah informasi kepemilikan saham Gudang Garam paling terkini.
Siapa Pemilik Saham Gudang Garam?
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, per 31 Agustus 2025 pengendali saham GGRM adalah PT Suryaduta Investama dengan kepemilikan sebanyak 1,33 miliar saham, atau setara dengan 69,29 persen dari total saham terdaftar.
Kepemilikan mayoritas lainnya dipegang oleh PT Suryamitra Kusuma dengan penguasaan sebanyak 120 juta saham atau setara dengan 6,26 persen dari total saham terdaftar. Suryaduta Investama adalah perusahaan induk terakhir Gudang Garam.
Melansir Laporan Tahunan Gudang Garam 2024, Suryaduta Investama dipimpin oleh Susilo Wonowidjojo (direktur). Susilo juga memiliki 19,85 persen saham di Suryaduta Investama. Susilo adalah salah satu putra dari Surya Wonowidjojo, pendiri Gudang Garam.
Saat ini Susilo Wonowidjojo juga menjabat sebagai presiden direktur di GGRM. Dia sudah bekerja membantu ayahnya di Gudang Garam sejak masih duduk di bangku SMA. Suryamitra Kusuma juga masih terafiliasi dengan Gurang Garam.
Sementara masyarakat (non-warkat) memiliki 330 juta saham GGRM, atau setara dengan 17,16 persen dari total saham terdaftar. Adapun penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham GGRM, atau pemilik perusahaan, adalah Keluarga Wonowidjojo.
Nama Susilo Wonowidjojo, Juni Setiawati Wonowidjojo, Sigid Sumargo Wonowidjojo, dan Sumarto Wonowidjojo tercatat sebagai penerima manfaat akhir atau ultimate beneficial owner GGRM.
GGRM mencatatkan sahamnya secara perdana pada 27 Agustus 1990 dengan melepas 57,80 juta saham perusahaan, setara dengan 60 persen dari total modal disetor, dengan harga penawaran Rp10.250 per saham.
Dari IPO itu GGRM sukses menghimpun dana sebesar Rp592 miliar. Pada perdagangan 23 September 2025, GGRM dibuka di harga Rp13.900 per saham. Dalam lima hari terakhir harga GGRM melonjak 40,64 persen menyusul sentimen positif dari potensi penurunan cukai.
Dalam satu bulan terakhir harga GGRM telah tumbuh 73,52 persen. Namun jika ditarik sejak awal 2025, pertumbuhan harga saham Gudang Garam hanya 17,56 persen.
Itulah penjelasan singkat tentang siapa pemilik saham GGRM.
(Nadya Kurnia)