Karenanya, Adam mengaku optimistis terhadap proyeksi kinerja Perseroan ke depan, sebagai imbas positif dari semakin sehatnya dinamika bisnis di industri telekomunikasi dan digital infrastruktur.
Di lain pihak, dengan asumsi bahwa kinerja Perseroan dan kondusifitas industri secara keseluruhan dapat berjalan sesuai harapan, maka Adam juga yakin hal tersebut bakal cukup membantu Perseroan dalam upayanya memenuhi aturan free float dari Bursa Efek Indonesia (BEI) minimal sebesar 7,5 persen.
Asumsinya, dengan catatan kinerja Perseroan yang semakin kinclong, tentu akan menarik investor untuk masuk dalam jajaran pemegang saham dari entitas bisnis Djarum Group tersebut.
Sejauh ini, dikatakan Adam, pihaknya juga berhasil mencatatkan kinerja positif, hingga memiliki fondasi pendanaan yang kuat, sehingga senantiasa siap untuk menggenjot ekspansi demi menjawab tantangan di pasar.
"Namun dengan adanya harga yang naik cukup signifikan, ini tentu membuat saham SUPR menjadi kurang liquid, sehingga menjadi salah satu alasan belum tercapainya porsi free float sesuai ketentuan BEI," ujar Adam.