Menurut Warsubi, kerja sama dengan SIG ini membawa harapan baru bagi Pemkab Jombang untuk menyelesaikan persoalan sampah yang terus berkembang, dengan harapan dapat meningkatkan produksi RDF secara berkelanjutan dan bertahap mengatasi masalah sampah di Kabupaten Jombang.
Dengan jumlah populasi penduduk sebanyak 1,4 juta jiwa, potensi sampah di Jombang mencapai 530 ton per hari. Selama ini sampah-sampah tersebut diambil, diangkut, diolah, dipilah dan sisanya dibuang ke landfill.
"Alhamdulillah, setelah ada kerja sama dengan SIG, cara kami mengolah sampah ada perubahan. Setelah kita olah dan pilah, sampah yang tidak punya nilai ekonomis tinggi yang dulu dibuang ke landfill,sekarang kita olah jadi RDF," ujar Warsbubi.
Saat ini TPA Banjardowo mampu memproduksi enam hingga 10 ton RDF per hari, yang diolah dari 30 hingga 40 ton sampah. Ke depan, volume produksi RDF ini secara bertahap akan terus ditingkatkan sehingga nilai ekonomis yang diperoleh Pemkab Jombang juga bertambah.
"Harapan kami RDF yang dikirim memiliki kualitas yang baik, agar sampah di Jombang tidak makin menumpuk di TPA, bahkan yang sudah menggunung puluhan tahun bisa kami olah menjadi RDF," ujar Warsubi.
(taufan sukma)