1. ADRO
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencatatkan laba bersih sebesar USD1,21 miliar atau Rp19,44 triliun pada kuartal III 2023. Laba tersebut turun 35,96% secara year-on-year menjadi sebesar USD1,90 miliar.
Total nilai aset ADRO per September 2023 tercatat sebesar USD10,39 miliar atau setara Rp165,78 triliun, turun 3,59% dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar USD10,78 miliar. Kewajiban perusahaan mencapai USD2,98 miliar dan ekuitas pemegang saham sebesar USD7,41 miliar.
2. UNTR
PT United Tractors Tbk (UNTR) mengantongi laba bersih Rp15,34 triliun hingga kuartal III 2023. Turun 3,26% dari sebelumnya Rp91,53 triliun. Laba bersih perseroan menurun karena meningkatnya biaya keuangan dan kerugian selisih kurs.
Hingga September 2023, total nilai aset UNTR tercatat sebesar Rp153,14 triliun, meningkat 9,01% dibandingkan akhir Desember 2022 yang tercatat sebesar Rp140,47 triliun. Liabilitas perseroan tercatat Rp74,37 triliun dan ekuitas pemegang saham tercatat Rp78,76 triliun.
3. PTBA
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengantongi laba bersih Rp3,8 triliun pada sembilan periode pertama tahun 2023. Jumlah ini turun Rp10 triliun secara year-on-year. Namun kinerja PTBA mengalami pertumbuhan, dengan produksi batu bara PTBA hingga triwulan III 2023 mencapai 31,9 juta ton. Jumlah tersebut meningkat 15,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar 27,7 juta ton.
4. INCO
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan laba bersih sebesar USD221,08 juta atau Rp3,52 triliun pada kuartal III 2023. Angka tersebut meningkat 31,29% year-on-year menjadi USD168,38 juta. Selain laba, pendapatan perseroan juga meningkat 7,33% karena peningkatan volume pengiriman nikel dalam matte.
5. ANTM
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan pertumbuhan laba bersih 9 bulan pertama tahun 2023 sebesar Rp2,85 triliun, naik 8,44% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,62 triliun. Dari sisi penjualan, tercatat penurunan sebesar 8,26% sebesar Rp30,89 triliun dibandingkan sebelumnya Rp33,68 triliun.