Dilaporkan dari berbagai sumber, ELSA mencatatkan laba bersih senilai Rp250,10 miliar selama semester I-2023. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 10,50 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022, yang senilai Rp226,33 miliar.
Laba per saham dasar ELSA juga meningkat menjadi Rp34,27 per saham, dibandingkan dengan sebelumnya yang mencapai Rp31,01 per saham.
Peningkatan ini sejalan dengan pendapatan usaha ELSA yang naik sebesar 8,11 persen year-on-year (yoy) mencapai Rp5,86 triliun.
Kontribusi utama berasal dari bisnis penunjang migas yang mencakup jasa distribusi, logistik energi, hingga hulu migas terintegrasi, dengan total mencapai Rp4,46 triliun untuk pihak yang berelasi, sementara dari pihak ketiga mencapai Rp1,39 triliun.
5. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)
ENRG memulai operasionalnya pada tahun 2001. Pada tahun ketiga mereka, tepatnya pada 7 Juni 2004, ENRG melangsungkan penawaran umum perdana (IPO). Perusahaan milik keluarga Bakrie ini memiliki fokus utama pada eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak mentah, gas bumi, dan gas metana batu bara.