Samuel Sekuritas, dalam Daily Economic Insights, Kamis (6/2), menjelaskan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,03 persen pada 2024.
Menurut hemat Samuel, pertumbuhan ekonomi 5,03 tersebut menunjukkan stabilitas tetapi masih jauh dari target ambisius 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Konsumsi yang lesu dan ketidakpastian global, kata Samuel Sekuritas, menekan kebijakan moneter, dengan potensi penurunan suku bunga BI pada 2025.
"Pasar masih mencari titik keseimbangan di tengah ketidakpastian yang dipicu oleh kebijakan tarif dari AS. Kami masih memperkirakan dolar AS akan menguat dalam jangka pendek, tetapi waktu pastinya masih sulit diprediksi," kata Kepala Strategi Makro Asia di Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Jeff Ng.
Di sisi lain, investor mulai mengalihkan fokus dari gejolak perdagangan yang membayangi pasar keuangan awal pekan ini, menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memberlakukan tarif baru serta langkah balasan dari China. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.