TUGU mencatatkan kinerja yang positif di sepanjang 2023 dengan mencatatkan pendapatan premi bruto yang tumbuh ke Rp7,7 triliun (tumbuh 15% YoY) dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen rekayasa dan rangka kapal seiring seiring mitigasi risiko cuaca dan tensi geopolitik di laut Merah.
Selain itu, pendapatan investasi tumbuh signifikan sebesar 66% YoY. Patut diketahui bahwa terdapat one-off kasus litigasi Citibank sebesar USD74 juta di tahun lalu, sehingga mendorong bottom line melejit 280% YoY menjadi Rp1,3 triliun.
Sarkia berpendapat, prospek perseroan stabil, valuasi relatif atraktif.
"Kami masih melihat outlook neutral untuk industri insurance, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan ruang pertumbuhan asuransi yang luas, antisipasi risiko climate change, di mana Indonesia merupakan wilayah ring of fire, serta potensi akselerasi digital," tuturnya.
"Meski begitu, perlu dicermati downside risk dari rekomendasi kami kondisi ekonomi global, potensi kenaikan biaya klaim, serta persyaratan regulasi yang lebih ketat di masa mendatang. Secara valuasi perseroan diperdagangkan at discount dengan peers dengan PB di 0,5x (peers: PB: 0,9x)," pungkas Sarkia.
(FAY)