IDXChannel - Anak usaha PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Sinar Eka Selaras Tbk menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Melalui aksi korporasi ini, perseroan mengincar dana segar sebesar Rp425,37 miliar. Mayoritas penggunaan dana hasil IPO akan digunakan untuk ekspansi bisnis melalui pembukaan gerai-gerai baru.
Dalam lima tahun ke depan, perseroan menargetkan pembukaan sebanyak 500 gerai baru. Direktur Utama Sinar Eka Selaras, Djohan Sutanto optimistis bahwa sektor ritel memiliki potensi besar untuk terus berkembang di Indonesia.
Apalagi, hingga saat ini pertumbuhan ekonomi nasional terbesar masih ditopang oleh kegiatan konsumsi.
“Pembukaan gerai offline di tengah era digitalisasi ini menurut kami masih relevan, karena gerai offline masih diperlukan untuk lebih memberikan rasa aman kepada konsumen untuk membeli produk,” kata Djohan dalam paparan publik di Ritz Carlton Jakarta pada Senin (17/7/2023).
Selain itu, keberadaan gerai offline juga dapat membantu konsumen bila terdapat kerusakan pada produk, di mana konsumen dapat langsung menukar barang dengan yang baru. Selain itu, konsumen juga bisa mendapatkan penjelasan lebih baik jika membeli produk di gerai offline.
“Itu beberapa alasan kenapa kami ingin mengembangkan toko fisik, sambil meningkatkan layanan digital,” kata Djohan.
Sinar Eka Selaras dijadwalkan melantai di BEI pada 8 Agustus 2023 mendatang dengan kode ERAL. Saat ini perseroan tengah memasuki masa penawaran awal atau bookbuilding hingga 26 Juli 2023 mendatang.
Kemudian, masa penawaran umum akan digelar pada 2 hingga 4 Agustus 2023. Lalu, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 4 dan 7 Agustus 2023. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT BNI Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.
(SLF)