Manajemen menegaskan kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat proses operasional dan memberikan kontribusi terhadap pendapatan mulai tahun depan.
“Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan hasil produksi batubara yang maksimal, sehingga kinerja Perseroan akan semakin baik dan semakin positif,” ujarnya.
Selain sektor tambang, SINI juga tetap mempertahankan bisnis lainnya seperti kayu dan jasa akomodasi. Hingga akhir 2024, pemasukan dari penjualan batu bara mencapai Rp7,72 miliar. Pendapatan SINI tercatat masih didominasi penjualan kayu sebesar Rp427,06 miliar.
Adapun hingga akhir tahun lalu, SINI masih mencatatkan rugi Rp30,9 miliar, dengan rugi per saham mencapai Rp64,37 per saham.
(Rahmat Fiansyah)