Powell juga mengatakan bahwa pihaknya tengah memperhatikan data terkini yang menunjukkan ketahanan pertumbuhan ekonomi dan permintaan tenaga kerja.
“Bukti tambahan mengenai pertumbuhan yang terus-menerus berada di atas tren, atau bahwa pengetatan pasar tenaga kerja tidak lagi berkurang, dapat menempatkan kemajuan inflasi dalam risiko dan memerlukan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut,” imbuh Powell.
Powell juga menyebutkan, perubahan kebijakan moneter yang aktual juga diperkirakan akan mempengaruhi kondisi keuangan secara lebih luas, yang pada gilirannya akan mempengaruhi aktivitas perekonomian, lapangan kerja dan inflasi.
“Kondisi keuangan telah mengalami pengetatan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir, dan imbal hasil obligasi jangka panjang telah menjadi faktor pendorong penting dalam pengetatan ini. Kami tetap memperhatikan perkembangan ini karena perubahan kondisi keuangan yang terus-menerus dapat berdampak pada jalur kebijakan moneter”.
Mengingat ketidakpastian dan risiko, The Fed juga akan terus berpegang pada data yang masuk, prospek yang terus berkembang, dan keseimbangan risiko.