Penjualan semen tersebut tertinggi di wilayah Sumatera Selatan dan Lampung, masing-masing 70.477 ton dan 285.598 ton. Sampai Juni 2021, perseroan telah merealisasikan 28% belanja modal, dari anggaran yang disiapkan Rp84,9 miliar rupiah.
Belanja modal tersebut seperti investasi pengembangan dari sisi digital, dan untuk mendukung operasional perseroan.
Meski ada kenaikan harga dari segi bahan baku, M Jamil meyakini kenaikan harga batu bara yang menjadi bahan baku semen tidak akan mengganggu kinerja perseroan hingga akhir tahun ini. (RAMA)