IDXChannel - Peningkatan jumlah investor retail yang signifikan selama 2021 telah menunjukkan antusiasme masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal. Sampai dengan Agustus 2021, single investor identification (SID) saham telah mencapai 2,6 juta. Peningkatan kuantitas investor di Indonesia ini tentunya perlu diiringi dengan peningkatan kualitas investor retail yang benar-benar memahami keuntungan dan risiko dalam berinvestasi di pasar modal.
Salah satu produk investasi di pasar modal yang cocok bagi investor pemula adalah Exchange Traded Fund (ETF) yang menggabungkan keunggulan saham dan reksa dana. ETF tumbuh pesat di Indonesia. Sejak muncul pertama kali pada 2007 dengan produk ETF berbasis indeks LQ45 yang dikelola oleh Indo Premier Sekuritas, saat ini perkembangannya telah mencapai 48 produk.
Jumlah ini tentu saja sangat signifikan bila dibandingkan dengan jumlah ETF di Bursa Negara Asia Tenggara. Sebut saja Singapura yang kini masih di bawah Indonesia dengan 30 produk ETFnya, lalu Malaysia di angka 19 ETF dan Thailand baru memiliki 12 produk ETF.
Angka-angka ini memperlihatkan bagaimana ETF benar-benar tumbuh subur dan perkembangannya bukan isapan jempol semata. Beberapa sekuritas cukup serius mengembangkan produk reksa dana yang diperdagangkan seperti halnya saham di Bursa Efek Indonesia ini.
Semisal dengan 26 ETF yang memiliki total dana kelolaan (AUM) sebesar lebih dari Rp 9 triliun, Indo Premier tetap menjadi pioneer dan terbesar untuk transaksi ETF di Indonesia.