sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

SpaceX Berencana IPO pada 2026, Bidik Valuasi Rp25 Kuadriliun

Market news editor Rahmat Fiansyah
10/12/2025 14:36 WIB
SpaceX tengah mempercepat rencana IPO yang ditargetkan berlangsung pada 2026 dengan valuasi Rp25 kuadriliun.
SpaceX tengah mempercepat rencana IPO yang ditargetkan berlangsung pada 2026 dengan valuasi Rp25 kuadriliun. (Foto: iNews Media Group)
SpaceX tengah mempercepat rencana IPO yang ditargetkan berlangsung pada 2026 dengan valuasi Rp25 kuadriliun. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - SpaceX tengah mempercepat rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang ditargetkan berlangsung pada 2026 dengan potensi penghimpunan dana lebih dari USD30 miliar, setara dengan Rp500 triliun. Langkah ini berpotensi menjadikan IPO SpaceX sebagai yang terbesar sepanjang sejarah.

Perusahaan rintisan (startup) yang didirikan miliarder Elon Musk itu membidik valuasi sekitar USD1,5 triliun atau Rp25 kuadriliun, meningkat seiring kemajuan Starship, Starlink, dan perluasan spektrum direct-to-cell. Target itu menempatkan SpaceX mendekati kapitalisasi pasar Saudi Aramco saat mencatatkan rekor IPO pada 2019 sebesar USD2 triliun.

Dikutip dari Bloomberg, Rabu (10/12/2025), sumber yang mengetahui hal tersebut mengatakan, manajemen SpaceX bersama penasihat perusahaan tengah menyiapkan proses pencatatan pada pertengahan atau akhir 2026, meski berpotensi mundur menjadi 2027 tergantung kondisi pasar. Sumber menolak mengungkapkan identitas karena informasi tersebut bersifat rahasia.

Kabar IPO SpaceX mengerek saham-saham emiten ruang angkasa lainnya di bursa New York. EchoStar Corp., yang telah sepakat menjual lisensi spektrum kepada SpaceX, naik hingga 12 persen dalam perdagangan di New York. Rocket Lab Corp. juga sempat menguat sampai 4,3 persen.

Keputusan SpaceX mempercepat IPO didorong oleh pertumbuhan pesat Starlink, termasuk potensi bisnis direct-to-mobile dan pengembangan roket Starship untuk misi Bulan dan Mars. Pada 2025, SpaceX berpotensi meraih pendapatan sekitar USD15 miliar dan diprediksi meningkat menjadi USD22-USD24 miliar pada 2026.

Sebagian dana IPO disebut akan dipakai untuk membangun pusat data (data center) berbasis ruang angkasa, termasuk pengadaan chip pendukung. Rencana tersebut mencuat setelah Musk menyampaikan ketertarikannya dalam sebuah acara yang digelar Baron Capital, kata sumber tersebut.

“SpaceX telah mencetak arus kas positif selama bertahun-tahun dan secara rutin melakukan buyback dua kali setahun untuk memberikan likuiditas kepada karyawan dan investor,” ujar Musk melalui platform X pada 6 Desember lalu.

Meski SpaceX beberapa kali mempertimbangkan pemisahan Starlink menjadi entitas terpisah, rencana itu belum memiliki jadwal pasti. Presiden SpaceX Gwynne Shotwell pertama kali membuka wacana tersebut pada 2020, sedangkan Chief Financial Officer (CFO) Bret Johnsen menyebut IPO Starlink lebih mungkin terjadi “dalam beberapa tahun mendatang”.

Dengan valuasi USD1,5 triliun, penjualan 5 persen saham SpaceX dapat menghasilkan sekitar USD40 miliar, sehingga menjadikannya IPO terbesar sepanjang masa dan berpotensi melampaui IPO Saudi Aramco senilai USD29 miliar pada 2019 lalu.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement