IDXChannel - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berencana menjual saham anak usahanya, PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) sebagai tahapan spin-off bisnis batu bara termal.
Dalam prospektus, nilai divestasi ini berada di rentang USD2,45 miliar-USD2,63 miliar.
Manajemen ADRO menawarkan saham AAI kepada seluruh pemegang saham perseroan, termasuk publik yang rencananya dilakukan melalui mekanisme penawaran umum.
“Pembeli adalah para pemegang saham perseroan (ADRO) yang terdaftar pada tanggal pencatatan dan memilih untuk membeli saham AAI dari perseroan,” kata manajemen dalam prospektus, ditulis Selasa (17/9).
Rencananya, manajemen juga akan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham untuk membantu dalam partisipasi pembelian saham AAI.
Berdasarkan riset Maybank Sekuritas Indonesia yang dilakukan oleh Hasan Barakwan dan Jeffrosenberg Chenlin, imbal hasil (yield) dividen ini cukup atraktif mengingat total nilai divestasi minimum AAI mencapai USD2,45 miliar.
“Dengan asumsi bahwa ADRO membagikan semua hasil divestasi yang diproyeksikan sebesar USD2,45 sebagai dividen, ini menghasilkan imbal hasil yang menarik sebesar 34,2 persen,” menurut riset tersebut.
Penawaran umum AAI ini juga dinilai memiliki valuasi yang murah di bawah 2,0x P/E. Saham ADRO juga direkomendasikan ‘BUY’ dengan target harga mencapai Rp4.200 per saham.
Secara umum, katalis positif bagi ADRO masih seputar penguatan harga batu bara, hingga rencana ekspansi pelebuhan alumunium hijau. Hal ini dinilai analis memungkinkan ADRO untuk mendiversifikasi pendapatannya.
Sementara sisi pemberatnya adalah prospek harga batu bara yang lemah, hingga risiko keterlambatan ekspansi perusahaan.
“Pertahankan BUY dengan TP berbasis SOTP yang lebih tinggi sebesar Rp4.200,” tulis riset tersebut.
Jelang penutupan sesi I perdagangan hari ini (17/9), saham ADRO bergerak melemah 0,82 persen ke Rp3.640. Saham ADRO ditransaksikan senilai Rp207,71 miliar dengan volume 57,47 juta saham dan frekuensi sebanyak 11.870 kali.
(Fiki Ariyanti)