IDXChannel - Laba bersih PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) diproyeksi turun pada 2025. Terdapat faktor yang mempengaruhi, termasuk estimasi penurunan volume penjualan seiring fluktuasi harga batu bara.
Analis KB Valbury Sekuritas, Laurencia Hiemas mencatat, potensi koreksi laba bersih sebesar 16,7 persen menjadi USD1 miliar pada 2025, dari realisasi laba AADI sebesar USD1,2 miliar pada 2024.
Hal ini disebabkan oleh estimasi penurunan pendapatan dan EBITDA perusahaan, seiring dengan langkah manajemen memasang target volume penjualan batu bara yang lebih rendah dari realisasi tahun sebelumnya.
Manajemen AADI menargetkan volume penjualan batu bara sebesar 65-67 ton di 2025. Sementara realisasi volume penjualan batu bara AADI mencapai 68,06 juta ton pada 2024, mencakup 65,85 batu bara termal, dan 2,21 juta ton batu bara metalurgi.