Sri Mulyani menuturkan, divergensi ini menimbulkan kompleksitas dan ketidakpastian di pasar keuangan yang semakin meningkat.
KSSK memastikan terus memperkuat kewaspadaan, sekaligus meningkatkan koordinasi antar lembaga.
“Agar kita mampu memitigasi dampak rambatan faktor-faktor risiko yang berasal dari eksternal dan global, terhadap perekonomian global dan dalam negeri,” tutur Sri Mulyani.
Sri Mulyani melaporkan, ekonomi AS masih tumbuh kuat dan bahkan lebih kuat. Sementara ekonomi Eropa masih mengalami pelemahan. Adapun pertumbuhan ekonomi China terakselerasi menjadi 5,4 persen year-on-year (yoy).