Manajemen memproyeksikan laba bersih SSIA pada akhir 2025 hanya akan mencapai Rp200 miliar, lebih rendah 14,5 persen dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp234 miliar.
Meskipun demikian, fundamental perusahaan dinilai masih solid, tercermin dari rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) yang turun ke 24 persen pada Juni 2025 dari 63 persen pada 2023.
Saham SSIA kini berada di level Rp2.000 per saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), menunjukkan apresiasi sebesar 48,70 persen secara year to date (ytd) dan melonjak 99 persen dalam tiga bulan terakhir.
(Febrina Ratna Iskana)