Selain itu, kata Riska, perseroan memandang kondisi makroekonomi Indonesia pada paruh kedua tahun 2025 masih menunjukkan ketahanan yang baik. Hal itu tercermin dari inflasi terkendali serta kebijakan suku bunga yang mulai berangsur stabil.
"Meskipun terdapat ketidakpastian global akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Asia Timur yang berdampak pada rantai pasok dan harga material konstruksi, Perseroan tetap optimistis terhadap prospek jangka menengah sektor properti di Indonesia," kata dia.
Terlebih lagi, dukungan kebijakan pemerintah, seperti insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pembelian rumah tapak dan program pembiayaan properti yang inklusif, turut menjadi katalis positif terhadap permintaan di sektor perumahan, terutama segmen menengah.
Hingga saat ini, perseroan masih melanjutkan pengembangan proyek-proyek yang sedang berjalan yaitu Marc’s Boulevard di Batam, Collins Boulevard di Tangerang, Holdwell Business Park di Lampung, dan joint operation (JO) Triniti Sentul dalam pengembangan Proyek Sequoia Hills di Sentul, Bogor bersama PT Sentul Golf Utama.
(Dhera Arizona)