Dengan kondisi demikian, sejumlah pun berspekulasi bahwa Tencent bakal melepaskan lebih banyak portofolio ekuitasnya secara luas untuk mendanai buyback sekaligus mencari pendorong pertumbuhan baru. Spekulasi ini, diantaranya, ditulis oleh Wall Street Journal, Selasa (20/9/2022).
Spekulasi tersebut otomoatif semakin memperkuat ketidakpastian di bidang teknologi China, mengingat posisi Tencent sebagai pemegang saham yang signifikan di sejumlah perusahaan besar, seperti Meituan, Kuaishou Technology, dan Bilibili Inc.
Meskipun Tencent menyangkal laporan Journal, saham sebagian besar investee turun di Hong Kong, dengan Meituan dan Bilibili jatuh sebanyak 3,8 persen, sedangkan saham Tencent sendiri merosot hingga dua persen akibat laporan tersebut. (TSA)