“Dari sisi daya saing inovasi, indonesia paling lemah se-Asia, mengapa hal ini tidak tercermin di daya saing karena market kita cukup besar. Hal ini kemudian membentuk sebagian besar perhitungan daya saing tersebut. sesuatu yang datang dengan sendirinya, apakah kita punya daya inovasi atau tidak tidak jadi soal. Padahal daya saing inovasi itu semakin penting saat ini,” ucap Akbar Ilham Habibie selaku Ketua Dewan Juri ICAII 2020, Jakarta, Rabu, 1 September 2020.
Sementara Ketua Dewan Juri ICAII Dr. Wahyu T Setyobudi mengatakan IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia 2020 merupakan ajang yang diadakan untuk menjadi ajang unjuk kinerja inovasi insan-insan bisnis indonesia. Ajang ini bukan hanya berfungsi untuk memberikan apresiasi terhadap inovator bisnis yang unggul, namun juga menjadi sarana benchmark, dan berbagi praktek terbaik sehingga menjadi inspirasi kalangan yang lebih luas.
“Dengan demikian inovasi di level perusahaan dapat diangkat ke ruang lingkup yang lebih tinggi. tahun ini hampir 100 inisiatif inovasi unggulan berpartisipasi dan dewan juri memberikan penilaian melalui empat kriteria yaitu besarnya dampak inovasi, kelayakan inovasi, keberlanjutan dan kebaruan. diharapkan melalui ajang ini, inovasi makin membudaya, dan indonesia terus maju dalam kancah bisnis dunia,” ucap Wahyu T Setyobudi.
Direktur IDX Channel Apreyvita Dyah Wulansari mengatakan inovasi menjadi salah satu cara yang harus dilakukan sebuah perusahaan agar bisa survive terlebih ditengah kondisi pandemi covid-19 saat ini agar perusahaaan bisa survive.
“Inovasi menjadi salah satu kunci bagi perusahaan agar mampu melewati kondisi saat ini. Sebagaimana kita ketahui pandemi covid-19 ini memukul semua sektor usaha. Dengan adanya inovasi-inovasi ini diharapkan perusahaan bisa survive,” ucap Apreyvita.