IDXChannel – Indeks saham global merosot pada Senin (29/8/2022) karena meningkatnya risiko kenaikan suku bunga yang lebih agresif di Amerika Serikat dan Eropa. Hal itu menekan pasar obligasi dan mendorong dolar ke level tertinggi baru 20 tahun.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell, berbicara pada simposium Jackson Hole pada hari Jumat, mengatakan The Fed akan menaikkan suku bunga setinggi yang diperlukan untuk menurunkan inflasi yang melesat di atas target 2%.
Anggota dewan Bank Sentral Eropa Isabel Schnabel menambah kegelisahan pasar. Dia memperingatkan pada hari Sabtu bahwa bank sentral berisiko kehilangan kepercayaan publik dan harus bertindak tegas untuk mengekang inflasi, bahkan jika itu menyeret ekonomi dalam resesi.
Ketika investor menyadari kenyataan bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi dalam waktu panjang, bahkan ketika risiko resesi tumbuh, imbal hasil Treasury AS dua tahun naik ke level tertinggi sejak 2007.
Analisis Pergerakan Bursa Saham Global
Saham Eropa merosot ke level terendah dalam hampir enam minggu dan terakhir turun lebih dari 1%(.STOXX). Saham berjangka AS berada jauh di zona merah, dan blue-chip Nikkei Jepang turun lebih dari 2,5% (.N225)
Pasar London ditutup untuk liburan, sementara indeks ekuitas dunia MSCI (.MIWD00000PUS) turun 0,7% ke level terendah satu bulan.
"Pesan dari Jackson Hole keras dan jelas dan tidak seperti yang diharapkan pasar," kata kepala analis Nordea Jan von Gerich dilansir dari Reuters, Senin (29/8/2022).