sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Suku Bunga dan Perlambatan Ekonomi Mengancam, Wall Street Dibuka Melemah

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
25/05/2022 00:01 WIB
Investor khawatir terhadap dampak suku bunga Amerika Serikat (AS) dan perlambatan ekonomi yang terjadi di beberapa negara.
Suku Bunga dan Perlambatan Ekonomi Mengancam, Wall Street Dibuka Melemah (FOTO: Reuters)
Suku Bunga dan Perlambatan Ekonomi Mengancam, Wall Street Dibuka Melemah (FOTO: Reuters)

IDXChannel - Tiga indeks utama Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Selasa (24/5/2022). Investor khawatir terhadap dampak suku bunga Amerika Serikat (AS) dan perlambatan ekonomi yang terjadi di beberapa negara.

Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 0,51 persen di 31.717,61, S&P 500 (SPX) dibuka lebih rendah 0,78 persen di 3.942,94, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) merosot 1,81 persen, di 11.326,44.

Koreksi malam ini terjadi menyusul reli yang kuat pada sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran lonjakan inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang lemah. Pasar juga masih terombang-ambing atas kebijakan suku bunga agresif dari Federal Reserve (The Fed).

Sejalan, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde belakangan ini memperingatkan pasar atas kenaikan suku bunga.

"Ini telah meningkatkan kegelisahan di pasar global terkait kemungkinan langkah yang lebih agresif dari ECB," kata Ekonom Investec, Phil Saw, dilansir Reuters, Selasa (24/5/2022).

Pasar modal Amerika Serikat juga sedang mencerna komentar Presiden AS Joe Biden pada Senin kemarin (23/5) bahwa ia sedang mempertimbangkan pelonggaran tarif di China, dan rencana kebijakan stimulus di Beijing.

Analis menilai kebijakan lockdown di China telah menyebabkan kerusakan ekonomi yang cukup besar. JP Morgan menurunkan perkiraan pertumbuhan China setahun penuh menjadi 3,7 persen dari 4,3 persen, juga dengan asumsi kontraksi pada kuartal kedua 2022

"Menyusul data aktivitas April yang mengecewakan, kami telah menurunkan perkiraan PDB (produk domestik bruto) China kami lagi dan sekarang mencari PDB 2Q bisa terkontraksi 5,4 persen yoy," lapor JPMorgan.

Ke depan, investor Wall Street masih menunggu pernyataan sejumlah pejabat Fed dan rilis pertemuan yang dijadwalkan pada Rabu depan waktu setempat. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement