Dengan kapasitas tersebut, pabrik ini akan menjadi fasilitas produksi hidrogen peroksida terbesar kedua di Indonesia.
Proyek ini menjadi langkah strategis SGER untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor H₂O₂, yang pada 2023 tercatat mencapai sekitar 40.000 metrik ton.
Selain itu, proyek ini juga menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam mendiversifikasikan bisnis ke sektor non-batubara, termasuk industri kimia, mineral, biomassa, dan energi baru terbarukan.
(DESI ANGRIANI)