Direktur Utama SGER, Welly Thomas menjelaskan, batu bara tersebut didatangkan perseroan dari Laos. Sebab, batu bara asal Laos dinilai memiliki daya saing yang cukup kompetitif, dengan nilai jual bersaing dan permintaan tinggi, terutama dari negara berkembang.
“Potensi nilai kontrak kali ini mencapai USD32,60 juta atau setara Rp499 miliar,” kata Welly dalam keterangan resminya, Jumat (8/11/2024).
Welly menyebut, raihan kontrak ini akan berkontribusi pada pertumbuhan kinerja perseroan. Ke depan, SGER akan terus menjajaki peluang pengiriman ke Vietnam dan negara lain, khususnya negara di Asia Tenggara.
“Hal ini mengingat potensi kebutuhan batu bara di wilayah Asia Tenggara masih cukup tinggi,” tutur Welly.