Sejalan dengan target jangka panjang, SBMA membidik peningkatan profitabilitas hingga lebih dari 15 persen terhadap total penjualan pada 2026. Upaya ini didukung oleh strategi diversifikasi bisnis melalui daur ulang hasil produksi menjadi produk bermanfaat seperti paving block, sebagai bentuk efisiensi dan kontribusi terhadap kelestarian lingkungan.
"SBMA optimistis ekspansi bisnis yang berkelanjutan di wilayah ini akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi perusahaan, namun juga bagi pertumbuhan industri secara keseluruhan," kata dia.
Adapun perusahaan sebelumnya telah memperkuat posisinya di sektor pertambangan Kalimantan Tengah dengan keberhasilan memperpanjang kontrak layanan gas industri untuk tiga bulan pertama senilai hampir Rp1 miliar.
Tak hanya sektor tambang, ekspansi SBMA juga menyasar sektor medis di Kalimantan Selatan yang menunjukkan respons positif. Julianto mengatakan, kebutuhan gas medis di wilayah ini diperkirakan mencapai 100 ton per bulan dan menjadi pasar strategis perseroan.
(NIA DEVIYANA)