sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Susut 3,22 Persen, Laba Siantar Top (STTP) Turun Jadi Rp419,32 Miliar

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
11/11/2022 16:43 WIB
PT Siantar Top Tbk (STTP) mencatatkan penurunan laba bersih hingga kuartal III 2022 sebesar 3,22%.
Susut 3,22 Persen, Laba Siantar Top (STTP) Turun Jadi Rp419,32 Miliar. Foto: MNC Media.
Susut 3,22 Persen, Laba Siantar Top (STTP) Turun Jadi Rp419,32 Miliar. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Siantar Top Tbk (STTP) mencatatkan penurunan laba bersih hingga kuartal III 2022 sebesar 3,22%. Emiten produsen makanan ringan ini membukukan laba Rp419,32 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp433,31 miliar.

Meski demikian, penjualan bersih perseroan naik 17,41% menjadi Rp3,57 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp3,04 triliun. Berdasarkan produknya, penjualan pengolahan makanan tercatat sebesar Rp3,32 triliun, dan pendukung lainnya tercatat sebesar Rp252,81 miliar.

Sementara itu, berdasarkan geografisnya, penjualan lokal tercatat sebesar Rp3,25 triliun, dan penjualan ekspor tercatat sebesar Rp358,73 miliar. Sedangkan, perseroan mencatatkan retur dan potongan penjualan sebesar Rp33,73 miliar.

Sedangkan beban pokok penjualan perseroan naik 25,55% menjadi Rp2,88 triliun dari sebelumnya Rp2,30 triliun. Hal ini sejalan dengan naiknya biaya bahan baku dan bahan pembungkus masing-masing sebesar Rp2,01 triliun dan Rp207,36 miliar.

Beban penjualan perseroan juga naik menjadi Rp226,71 miliar, sedangkan beban umum dan administrasi turun menjadi Rp85,63 miliar, serta beban keuangan turun menjadi Rp13,47 juta.

Per September 2022, total nilai aset STTP tercatat sebesar Rp4,36 triliun, atau naik 11,33% dari akhir Desember 2021 yang sebesar Rp3,91 triliun. Adapun, liabilitas perseroan sebesar Rp659 miliar dan ekuitas sebesar Rp3,70 triliun.

Sepanjang tahun ini, perseroan menjalankan strategi penetrasi dan perkembangan pasar dengan width dan depth distribusi. Perseroan juga melakukan produk development dan diversifikasi produk.

Perseroan juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp350 miliar, yang dialokasikan untuk pengembangan perseroan dan cadangan lainnya. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement