Anggie Ariesta
Diketahui, RDTX hanya membukukan laba bersih sebanyak Rp117,48 miliar sepanjang Januari-September 2021, turun 36% secara year-on-year (yoy) atau dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan laba bersih tersebut, disebabkan oleh kinerja pendapatan RDTX yang melambat pada September 2021 menjadi sebesar Rp292,94 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan masih sanggup membukukan pendapatan sebanyak Rp309,35 miliar.
Pendapatan sewa RDTX turun cukup dalam menjadi Rp155,33 miliar pada 9M 2021, atau turun 14% secara yoy.
Kemudian pendapatan dari jasa parkir turun 11,2% secara yoy menjadi Rp8,78 miliar, pendapatan dari lembur turun 15,58% secara yoy menjadi Rp19,89 miliar, dan pendapatan lain-lain turun 88,6% secara yoy menjadi sebesar Rp244 juta. Sementara itu pendapatan dari jasa pemeliharaan dan daya tumbuh 18,7% menjadi sebesar Rp108,7 miliar.
Penurunan pendapatan RDTX di 9M 2021 tidak diikuti dengan efisiensi beban operasional yang cukup. Dalam laporan keuangan yang baru saja dirilis, beban operasional perseroan tercatat naik 60,73% secara yoy menjadi sebesar Rp133,84 miliar.
