Belajar dari masa pandemi 2020, yang resilien adalah bisnis yang berhubungan dengan kuliner atau sektor konsumsi, meski ada penurunan konsumsi tapi orang tetap butuh makan dan minum, sektor yang kebutuhan dasar seperti inilah yang masih perlu dipikirkan.
"Jadi tentu sektor-sektor yang sifatnya tersier atau yang berhubungan dengan gaya hidup tentu akan terkena komprominya, sektor teknologi juga banyak terkena komprominya," kata Yulius.
Adapun karakteristik tahun kelinci air ini, lanjut Yulius, sudah terlihat tanda-tanda bahwa di market Amerika Serikat sendiri mereka melakukan kompromi terhadap sektor teknologi begitu hebatnya karena mereka berpikir sektor ini mungkin lebih kurang dibutuhkan atau kurang bisa dilihat hasilnya untuk jangka pendek.
Jadi mereka cuma hanya membeli hype atau euforianya saja, kita bisa lihat saham Twitter dan sebagainya bahkan perusahaannya belum menunjukkan performa yang bagus, jadi mereka membeli mimpi atau harapan," jelas Yulius.
Dengan demikian, tahun kelinci air untuk saham-saham seperti itu yang sebaiknya harus kita hindari dan tentu kita melihat saham yang lebih mendukung kebutuhan dasar hidup kita.