Hal ini mendorong investor untuk beralih dari perdagangan safe-haven ke aset-aset yang lebih berisiko, menyusul sikap Teheran yang meremehkan serangan drone balasan Israel terhadap Iran, dalam upaya meredakan ketegangan.
Selain itu, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan pada Jumat lalu bahwa kemajuan dalam penurunan inflasi telah "terhenti" tahun ini, menyimpang dari prediksi sebelumnya.
Kondisi ini membatasi daya tarik aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas berkurang dengan ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi.
Investor kini menunggu rilis laporan pengeluaran konsumsi pribadi AS pada hari Jumat untuk mencari indikasi mengenai potensi penurunan suku bunga AS.
Sebelumnya, harga emas terus melambung karena investor terus memantau situasi di Timur Tengah setelah Israel dikabarkan menghantam pangkalan nuklir Iran. Namun, berita tersebut ternyata tidak benar adanya.