"Menurut pandangan perseroan, pelaksanaan pembelian kembali saham tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kinerja operasional dan pendapatan perseroan, karena modal, saldo laba dan arus kas yang masih mencukupi untuk melakukan rencana pembelian kembali saham," tulis manajemen SGRO dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (8/4/2025).
Pelaksanaan buyback diyakini dapat menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang fluktuatif serta memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam mengelola modal jangka panjang.
"Di mana saham treasuri dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika Perseroan memerlukan penambahan modal," tutur manajemen.
Hingga Kamis (11/4/2025), saham SGRO turun tipis 0,43 persen ke harga Rp2.290 dengan membukukan kenaikan sebesar 5,05 persen dalam satu pekan.
(DESI ANGRIANI)