Industri Perkapalan Masih Menguat Tahun Ini, Bagaimana Sahamnya?
Tumbuhnya industri pelayaran dan logistik laut di tahun 2021 akan tetap berlanjut hingga tahun ini.
Menurut perkiraan Fitch Ratings, pengiriman peti kemas akan terus menguat sepanjang tahun 2022. Ini sebagai dampak dari masih tingginya tarif angkutan peti kemas.
Selain itu, Fitch Ratings juga mengungkapkan bahwa kinerja perusahaan pelayaran juga masih menguat di tahun ini. Tercatat, kinerja keuangan berbagai emiten perkapalan di Tanah Air juga semakin moncer di tahun 2022 sejalan dengan melesatnya kinerja saham perusahaan.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja saham SMDR secara year to date (YTD) tahun 2022 terbang hingga 125,13 persen. Melesatnya saham emiten ini ditopang oleh kinerja keuangan yang baik dimana pendapatan bersih SMDR berhasil tumbuh hingga 95,64 persen di triwulan I-2022.
Selain SMDR, saham TMAS juga meningkat hingga 87,59 persen secara YTD pada perdagangan Rabu (6/7). Ini sejalan dengan laba bersih emiten yang meroket hingga 908,26 persen pada triwulan pertama tahun ini.
Selain kedua emiten di atas, saham PT Rigs Tenders Tbk (RIGS) dan PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) juga terkerek di tengah kinerja keuangan perusahaan yang apik di triwulan I-2022.
RIGS mencatatkan pertumbuhan harga saham yang melesat 72,58 persen sepanjang tahun 2022 di tengah keberhasilan perusahaan melakukan turnover pada triwulan I-2022. Sementara saham PSSI juga ikut naik 46,77 persen secara YTD.
Di tengah penguatan saham emiten-emiten kapal sepanjang tahun 2022, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) mencatatkan pertumbuhan saham negatif secara YTD. Adapun harga saham emiten kapal ini terkontraksi hingga minus 12,84 persen.
Dibanding emiten kapal lainnya, kinerja keuangan MBSS memang kalah unggul. Adapun pendapatan bersih emiten ini hanya tumbuh 6,22 persen di triwulan I-2022 walaupun memang MBSS berhasil membalik rugi menjadi laba pada periode ini.
Meski prospek emiten perkapalan tahun ini sudah cukup baik, industri ini masih diperkirakan akan tetap bertumbuh hingga tahun mendatang. Reuters menyebutkan, banyaknya kapal yang ditambahkan ke armada global di tahun 2023 belum tentu membuat tarif pengiriman turun.
Sehingga, tarif pengiriman dan freight rate yang tinggi masih akan menjadi sentimen positif bagi emiten perkapalan. Kendati demikian, sebagaimana dikutip dalam Reuters, kenaikan biaya pengiriman, waktu transit yang lebih lama dan ketidakpastian akan menjadi normal baru bagi industri perkapalan. (ADF)
Periset: Melati Kristina
Sumber: Tim Riset IDX Channel